Pos

Ilmu komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta) merayakan milad prodi yang ke-9 di Laboratorium Ilmu Komunikasi, Selasa (25/11/2025).

Pelaksanaan milad ini diinisiasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi COSMICS (Corps of Communication Students). Milad Prodi Ilmu Komunikasi ke-9 menghadirkan kuliah umum bersama pakar komunikasi digital dan dosen content creator, Muhammad Najih Farihanto, kemudian dilanjutkan dengan potong tumpeng sebagai bentuk tasyakur untuk ulang tahun prodi yang kesembilan.

Harapan Untuk Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta

Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta, Hari Akbar Sugiantoro, menyampaikan harapannya untuk prodi di masa mendatang. Memasuki usia yang ke-9, dia berharap agar Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta senantiasa tumbuh, semakin keren, dan mencetak mahasiswa pilihan.

“Selamat milad untuk prodi tercinta yang ke-9. Semoga prodi ini semakin keren, semakin besar, dan yang pasti mahasiswanya menjadi pilihan,” kata Akbar.

Pada kesempatan tersebut, Akbar menceritakan sejarah dirintisnya Prodi Ilmu Komunikasi di Unisa Yogyakarta. Kepada mahasiswa yang mayoritas berasal dari angkatan 2023–2025, ia mengenalkan beberapa sosok dosen yang sebelumnya pernah mengabdi di Prodi Ilmu Komunikasi. Sejak 2016, Ilmu Komunikasi terus berkembang mencetak lulusan yang unggul dan terampil dengan ciri khas komunikasi kesehatan.

“Perjalanan sembilan tahun Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta ini merupakan sesuatu yang berharga bagi kami,” ujarnya.

Momen perayaan milad ke-9 Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta turut dihadiri oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta tahun 2020–2021, Wuri Rahmawati.

Dosen yang kini menjabat Komisioner KPU Bantul itu mengenang bagaimana kali pertama Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta dirintis. Wuri merupakan salah satu dosen yang pertama kali mengabdi di tahun 2016. Pada tahun 2021, ketika ia tengah menjabat sebagai Kaprodi, Wuri diamanahi tugas sebagai Komisioner KPU Bantul hingga sekarang.

Wuri bercerita tentang perjuangan awal-awal saat Unisa Yogyakarta mengembangkan sayapnya di ranah Prodi Ilmu Komunikasi. Laboratorium Prodi Ilmu Komunikasi dahulu jauh lebih kecil daripada sekarang. Saat ini prodi sudah mempunyai alat laboratorium yang lengkap, berbeda jauh ketika ia masih mengajar dahulu.

“Hari ini kalian hadir di sini, Ilmu Komunikasi sudah luar biasa,” ucap Wuri disambut tepuk tangan meriah mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Di tengah kemajuan pesat Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta, Wuri berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk senantiasa tekun belajar dan meraih prestasi. Perkembangan Ilmu Komunikasi sepuluh dan dua puluh tahun ke depan tidak lepas dari kiprah lulusannya. Semakin banyak diaspora alumni, maka semakin besar juga sebuah prodi.

“Saya berpesan di usia ke-9 tahun ini, jangan hanya kalian mahasiswa kampus-kos, kampus-kos. Kembangkan jejaring kalian untuk meningkatkan kemampuan di luar kuliah,” kata Wuri berpesan.

Pada acara tersebut, seluruh jajaran dosen dan mahasiswa melakukan pemotongan tumpeng sebagai bentuk syukur atas Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta yang kini memasuki usia ke-9. Didampingi Kaprodi Ilmu Komunikasi sekarang, Hari Akbar, Wuri mendoakan harapan besarnya kepada Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta.

“Harapan ke depan untuk Prodi Ilmu Komunikasi, insyaallah lebih Profesional Qurani lagi, baik dosennya, mahasiswanya, dan seluruh civitas akademikanya. Sukses terus untuk COSMICS, tetaplah semangat karena tahun depan dan seterusnya Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta akan selalu jaya,” ucap Wuri.

Kuliah Umum Komunikasi Digital

Rangkaian acara milad ke-9 Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta juga diramaikan dengan agenda Kuliah Umum tentang komunikasi digital bersama content creator dan dosen Universitas Ahmad Dahlan, Muhammad Najih Farihanto. Tema yang diangkat bertajuk “Bangun Suara, Bangun Citra: Meraih Keberhasilan Melalui Komunikasi di Era Digital.”

Najih menyampaikan bagaimana komunikasi di era digital sudah mendisrupsi industri komunikasi analog yang telah berjaya puluhan tahun. Di era sekarang, siapa pun bisa menjadi sosok komunikator yang menyampaikan pesan komunikasi massa. Industri media konvensional, seperti televisi, mau tidak mau harus bersaing dengan para influencer di media sosial untuk menarik perhatian publik.

Meskipun begitu, kehadiran era digital membawa peluang baru, terutama bagi praktisi ilmu komunikasi. Dosen yang kerap membuat konten seputar dunia kampus dan mahasiswa itu menjelaskan bahwa pada tahun 2030 nanti akan banyak profesi baru yang bermunculan, seperti content creator, social media strategist, hingga data analyst komunikasi.

“Di Ilmu Komunikasi, kalian sudah berada di prodi yang tepat untuk menghadapi 2030. Dengan catatan, kalian bisa beradaptasi dengan perubahan digital,” kata Najih menjelaskan.

Mahasiswa dengan antusias berdiskusi dengan Najih mengenai dunia content creator di era digital. Najih terus mengingatkan agar mahasiswa Ilmu Komunikasi tidak tertinggal berbagai peluang baru sejak semakin masifnya media sosial. Mahasiswa Ilmu Komunikasi harus bisa membangun branding diri yang berkualitas di media sosial.

Penulis: Juli Suhaidi

Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta) menerima kunjungan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Yogyakarta dalam acara Antara Sharing Session #2 di Laboratorium Ilmu Komunikasi, Kamis (30/10/2025). Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai angkatan.

Kepala Biro Antara Yogyakarta, Nur Istibsaroh, menyebut agenda ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi Antara ke-86. Sejak didirikan pada 13 Desember 1937, Antara tetap menjadi kantor berita nasional yang konsisten menyajikan dan mendistribusikan informasi kepada publik dan berbagai media di Indonesia.

Sementara itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta, Hari Akbar Sugiantoro, M.A., mengaku beruntung atas kunjungan Antara ke prodi Ilmu Komunikasi. Ia menyampaikan, sebelumnya pihaknya memang gencar menghadirkan praktisi agar mahasiswa memperoleh pembelajaran langsung tentang dunia komunikasi, termasuk bidang jurnalistik.

“Salah satu blok yang dimiliki Ilkom Unisa adalah Digital Media and Journalism, jadi ini pas sekali. Kami sangat bersyukur bisa disambangi Antara,” ujar Hari Akbar dalam sambutannya.

Kuliah Praktisi Dunia Jurnalistik dan Fotografi di Komunikasi UNISA

Kunjungan Antara ke Prodi Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta juga diisi dengan kuliah praktisi bertema Jurnalistik dan Fotografi. Dua jurnalis senior Antara, Lukman Hakim dan Andreas Fitri Atmoko, membagikan pengalaman mereka kepada para mahasiswa.

Lukman Hakim, sebagai pemateri pertama, menjelaskan berbagai bekal yang perlu dimiliki mahasiswa yang ingin menekuni profesi jurnalis. Ia menekankan, peran jurnalis bukan sekadar menyampaikan berita, tetapi juga memastikan kebenaran informasi sebelum disiarkan kepada publik.

“Jurnalis bukan hanya menulis berita. Ada proses klarifikasi, konfirmasi, mewawancarai kedua belah pihak jika ada yang disudutkan, lalu proses penyuntingan di meja redaksi untuk memfilter berita sebelum disiarkan,” kata Lukman menerangkan.

Ia menambahkan, jurnalis harus memiliki modal dasar seperti kemampuan mendengar, membaca, peka terhadap situasi, inovatif, gigih, sabar, tidak mudah terprovokasi, komunikatif, serta pandai memperluas jaringan.

“Jurnalis bukan seperti notulen. Ia harus bisa mengolah informasi dengan angle tertentu agar menjadi berita yang menarik,” tambahnya.

Setelah Lukman, giliran Andreas Fitri Atmoko membagikan pengalamannya di dunia fotografi jurnalistik. Ia menjelaskan, fotografi jurnalistik bukan sekadar menampilkan foto yang indah, tetapi juga menyampaikan pesan dan cerita yang kuat, yang perlu diketahui publik. Foto berita, menurutnya, merupakan bentuk dokumentasi sejarah untuk masa depan.

“Jika tidak ada foto hari ini, maka tidak ada sejarah esok hari,” ujar Andreas.

Baginya, foto sering kali mampu menyampaikan pesan lebih dalam daripada kata-kata. Ia menegaskan, apabila jurnalis berkomunikasi melalui tulisan, maka fotografer berkomunikasi melalui visual. Seorang wartawan foto harus mampu mengolah kondisi lapangan, situasi, cahaya, dan momen menjadi sebuah cerita menarik bagi pemirsa.

Pelatihan Pemanfaatan Web dan Media Sosial di Nogotirto

pelatihan website media sosial nogotirto

 

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan website dan media sosial bagi warga masyarakat Nogotirto. Hal ini dilakukan dalam rangka bentuk kepedulian UNISA terhadap perkembangan zaman akan majunya teknologi informasi dan semakin luas dan cepat. Tak ketinggalan pula, aspek internet of things (IoT) dan media sosial menjadi bidikan utama para netizen.

Perkembangan internet yang menyasar ke berbagai aspek kehidupan dari sekedar catatan harian, berkeluh kesah, bisnis, pendidikan, hingga sekedar bertegur sapa dengan kolega maupun kerabat mempengaruhi cara hidup manusia, khususnya generasi millenials. Cara bergaul di dunia maya dengan dunia nyata seolah terdapat batas yang tegas antar personal. Persoalan ini jika dibiarkan berpotensi merusak pola pergaulan antar manusia yang berbasis teknologi. Berpijak pada mesin, maka sensor kemanusiaan seolah menjadi mati atau minimal melemah.

Berdasarkan fenomena perkembangan internet of things (IoT) inilah, UNISA Yogyakarta melalui Program Studi Komunikasi menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan website dan media sosial sebagai alat penunjang kehidupan sehari-hari. Pelatihan diikuti oleh 30 orang warga masyarakat dari wilayah Kelurahan Nogotirto, yang terdiri atas berbagai lapisan dan unsur masyarakat. Peserta pelatihan diwakili oleh unsur pemuda, ibu PKK, dan beberapa pejabat perangkat desa. Pelatihan diselenggarakan dengan metode klasikal kelas  di ruang meeting gedung A lantai 2, yang kemudian dilanjutkan dengan praktek pengelolaan website dan media sosial di ruang laboratorium Computer Based Test (CBT) lantai 1 gedung A. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 November 2017. Hadir sebagai narasumber  pelatihan yaitu dosen dari Prodi Komunikasi, Medi Trilaksono Dwi Abadi, M.A. Ketua Program Studi Komunikasi, Mega Ardina, M.Sc menyampaikan, “Kegiatan ini bentuk nyata UNISA sebagai kampus berwawasan kesehatan, maka kami pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli kesehatan mereka, yaitu sehat dalam konteks sehat mental dan sehat sosial yang berkaitan dengan bermain media sosial. Kegiatan ini tidak hanya sekali ini, ke depan akan diselenggarakan secara rutin berkala demi mencerdaskan warga masyarakat Nogotirto.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Psiko3

psiko2Program Studi Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar workshop Manajemen Dan  Penatalaksanaan Pelayanan Psikologis Pada Perawatan Paliatif, di kampus terpadu UNISA, Jumat ( 20/1).

Menurut Ketua Program Studi Psikologi UNISA, Ratna Yunita, M.Psi., Psikolog., Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan Perawatan Paliatif sebagai perawatan aktif menyeluruh dari pasien yang memiliki penyakit yang sudah tidak merespon terhadap pengobatan kuratif.  Tujuan Perawatan Paliatif adalah mendapatkan kualitas hidup terbaik untuk pasien dan keluarga mereka, melalui kontrol nyeri dan gejala – gejala lainnya dan juga mengatasi masalah psikologis, sosial dan spiritual. Read more

Img

img_6046

Di Indonesia 41% wanita menikah pada usia 15 tahun. Kenyataan itu menyumbang pada angka kematian ibu. Kesehatan reproduksi tidak hanya ranah biologis semata namun juga membahas tentang relasi, budaya dan agama. Masyarakat harus lebih terbuka dan paham dengan masalah kesehatan reproduksi. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Tri  Hastuti Nur Rochimah, M.Si saat Talkshow ‘’Film Bangun Generasi Melek Kesehatan Reproduksi’’, di Hall Siti Baroroh Baried, Kampus Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (17/12). Read more