13 Climate Action

UNISA Yogyakarta Kirim Relawan Kesehatan ke Tapanuli Tengah melalui Program Tanggap Darurat Bencana 2025

, ,
Relawan kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengirimkan tim relawan kesehatan ke Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dalam rangka pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025. Program ini dilaksanakan sebagai respons atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut, khususnya di Kecamatan Sorkam, serta didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Tim relawan diberangkatkan pada Selasa, 16 Desember 2025, dan akan menjalankan misi kemanusiaan selama 15 hari hingga 30 Desember 2025. Program ini mengusung tema “Penguatan Kesehatan Komprehensif dan Resiliensi Tanggap Bencana bagi Kelompok Rentan melalui Model Desa Siaga Inklusif di Kabupaten Tapanuli Tengah”. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UNISA Yogyakarta dalam memperkuat peran perguruan tinggi dalam penanganan bencana berbasis kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Relawan Kesehatan

Tim PKM UNISA Yogyakarta terdiri atas dosen dan mahasiswa lintas disiplin ilmu kesehatan, yang dipimpin oleh dr. Joko Murdiyanto, Sp.An-TI., MPH. Tim melibatkan tenaga medis dan tenaga kesehatan dari bidang kedokteran, keperawatan, fisioterapi, dan gizi, serta mahasiswa profesi yang akan terjun langsung mendampingi masyarakat terdampak.

Ketua tim pelaksana, dr. Joko Murdiyanto, menjelaskan bahwa kondisi geografis Tapanuli Tengah yang rawan bencana, ditambah dampak Siklon Tropis Senyar pada akhir 2025, menyebabkan banyak wilayah terisolasi dan minim akses layanan kesehatan. “Fokus utama kami adalah kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan menyusui, anak-anak, penyandang disabilitas, serta keluarga miskin yang sangat membutuhkan pendampingan kesehatan secara cepat dan komprehensif,” ujarnya.

Selama pelaksanaan program, tim relawan UNISA Yogyakarta akan melakukan berbagai kegiatan, di antaranya rapid assessment kesehatan bagi kelompok rentan, pendirian posko kesehatan darurat di lokasi pengungsian, pemeriksaan kesehatan holistik, serta penyaluran bantuan obat-obatan dan alat kesehatan ke posko maupun puskesmas terdampak. Selain itu, tim juga memberikan bantuan hygiene kit, alat bantu disabilitas dan lansia, serta membangun bilik laktasi bagi ibu menyusui di pengungsian.

Ketua LPPM UNISA Yogyakarta, Dinar Mindrati Fardhani, S.P., M.Biotech., Ph.D., menegaskan bahwa program ini tidak hanya bersifat tanggap darurat, tetapi juga bertujuan memperkuat resiliensi masyarakat melalui pendekatan Desa Siaga Inklusif. “Kami berharap kehadiran tim UNISA Yogyakarta dapat memberikan manfaat nyata sekaligus memperkuat kolaborasi dengan MDMC/LRB Muhammadiyah dan pemerintah daerah setempat,” jelasnya.

Melalui program PKM Tanggap Darurat Bencana ini, UNISA Yogyakarta menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi berwawasan kesehatan dan islami yang aktif berkontribusi dalam penanganan bencana serta penguatan layanan kesehatan bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *