Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA)  memproduksi Re-Use Masker untuk mengatasi kelangkaan ketersediaan masker saat ini.  Hal ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin merebak.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat mengatakan inovasi Re-Use masker ini harapannya dapat membantu kelangkaan masker dan sebagai program yang mendukung gerakan Gerakan Memberi Masker (Gemas) yang telah diluncurkan oleh Muhammadiyah.  Produksi masker ini awalnya untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika dan jaringan persyarikatan, namun bila ketersediaan bahan baku memadai, bisa dimanfaatkan unuk masyarakat luas.

Ketua Satgas Covid-19 Unisa Yogyakarta, Fitria Siswi Utami, MNS.,  saat ditemui pada Kamis (19/3) menjelaskan bahwa ada beberapa spesifikasi  dari masker ini antara lain  masker ini terbuat dari bahan katun dengan pori-pori kecil, sehingga meminimalisir masuknya debu atau kotoran ke saluran pernafasan. Warna yang dipilih adalah warna terang tidak bermotif yang fungsinya untuk mengontrol masker apakah masih dalam kondisi bersih atau kotor.

Fitria juga menjelaskan cara untuk membuat masker ini, antara lain ukuran masker yaitu panjang 17 cm dan lebar saat membuat pola juga 17 cm, lalu dibuat dengan menghitung 3 lipatan sehingga dapat menutupi bagian hidung dan dagu sehingga pada akhirnya masker memiliki lebar 10 cm.

Bagian atas masker dibuat keras dengan menyisipkan kawat tipis dibagian atas sehingga masker dapat membentuk hidung dan wajah dari penggunanya. Jangan lupa masker ini dilengkapi dengan 4 buah tali yaitu 2 dibagian atas dan 2 dibagian bawah sehingga  masker dapat menyesuaikan dengan ukuran penggunanya.

Hal penting yang harus diperhatikan, masker tersebut harus dicuci sebelum digunakan. Cara mencucinya yaitu rendam masker yang kotor dengan detergent selama 1 jam, bilas, keringkan lalu setrika dan masker siap digunakan kembali.

Cara menggunakan masker yaitu mengikatkan bagian yang keras terletak di bagian atas dengan cara  ikatkan tali pada bagian puncak kepala. Tali bagian bawah, ikat pada bagian bawah leher. Pastikan ikatan tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar. Tekan pada bagian keras sehingga menyesuaikan bentuk wajah kita dan menghindari lubang udara yangg bisa masuk kesaluran pernafasan. Kemudia tarik bagian bawah hingga bisa menutupi dagu.

 

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) terus menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 khususnya bagi mahasiswa UNISA.  Rektor melalui Satgas Covid-19 UNISA menyampaikan acuan mobilitas mahasiswa UNISA keluar dan masuk wilayah Darah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tertuang dalam Surat Edaran Rektor No. 299/UNISA/AU/III/2020 yang ditandatangani Rektor UNISA, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, Selasa (17/3).

Pada prinsipnya, Warsiti menghimbau  kepada mahasiswa untuk tetap tinggal di rumah/kos masing-masing dengan tetap mengikuti kuliah jarak jauh  sampai batas waktu yang ditetapkan aman oleh pemerintah.

Bagi mahasiswa dengan urgensitas tinggi diperbolehkan untuk kembali ke kampung halaman  dengan mengikuti protokol kewaspadaan penyebaran Covid -19 dan perlu melakukan beberapa hal yang telah ditentukan.

‘’Mahasiswa yang akan bepergian ke kampung halaman  harus melapor ke Satgas Covid-19 UNISA  melalui nomor hotline service dengan menyebutkan nama, program studi dan alamat tujuan’’, kata Warsiti.

Selain itu mahasiswa bisa memastikan kondisi tubuhnya sehat yaitu tidak merasa demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk dan tidak mengalami gangguan pernafasan. Didalam perjalanan mahasiswa diharapkan membawa bekal sehat, menyiapkan hand sanitizer, masker dan air minum sendiri.  ‘’Lakukan cuci tangan menggunakan hand sanitizer tiap 3 jam sekali selama dalam perjalanan’’, jelas Warsiti

Bagi mahasiswa dengan urgensitas tinggi untuk kembali ke DIY juga melakukan prosedur yang sama dalam melakukan protokol kewaspadaan penyebaran Covid-19.

Lebih lanjut Rektor menegaskan dimanapun berada tetaplah berada dirumah, belajar jarak jauh dirumah dan  menjaga jarakdengan orang lain serta  mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid-19.

 

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) terus mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi penyebaran dan penanganan Covid-19. Hari ini, Selasa (17/3) Rektor UNISA, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., menerbitkan Kebijakan Terkait Acuan Kerja Pegawai UNISA, No. 296/UNISA/Au/III/2020.

Edaran berisi mengenai sistem kerja dalam rangka kewaspadaan penyebaran Covid-19.  Sistem yang dilakukan UNISA antara lain semua pegawai mengalihkan pekerjaan untuk dikerjakan di rumah, namun bagi dosen dan tenaga kependidikan dengan urgensitas tinggi atas penugasan atasan langsung dibolehkan bekerja di kampus dengan tetap mematuhi protokol kewaspadaan penyebaran Covid-19.

Warsiti menegaskan bahwa pegawai yang bekerja dari rumah melaporkan rencana kerja harian dan tanggung jawabnya kepada atasan langsung. Setiap atasan melakukan verifikasi , perbaikan  dan masukan terhadap rancangan aktivitas yang telah disusun.

‘’Atasan langsung harus melakukan monitoring dan evaluasi aktivitas yang dilakukan pegawai yang bekerja di rumah’’, kata Warsiti.

Selain itu selama bekerja di rumah, seluruh pegawai  tetap menjaga komunikasi dengan baik ( mudah dihubungi dan menghidupka notifikasi). Dan dalam kondisi urgent, maka pegawai wajib hadir untuk melaksanakan tugas yang diberikan.

 

Kesiapan pencegahan penyebaran Covid-19 di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA)  terus ditingkatkan. Selasa (17/3) sejumlah petugas diturunkan dalam proses pembersihan, penyemprotan disinfektan dan pembersihan masjid di kampus terpadu UNISA. Selain itu diberlakukan single access untuk civitas akademika dan tamu yang datang.

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat menjelaskan bahwa seluruh civitas akademika dan tamu memasuki kampus Unisa melalui pintu utama. Kemudian akan ada petugas yang akan melakukan pemeriksaan suhu dan memberikan hand sanitizer. Lebih lanjut disetiap area pintu masuk setiap gedung (baik gedung A, B dan C) disediakan termometer, hal ini diharapkan setiap civitas akademika pro aktif untuk mengecek suhu tubuhnya sendiri apabila merasa ada ketidaknyamanan  dan segera melakukan pemeriksaan ke klinik UNISA.

Selain itu, Rektor menghimbau kepada seluruh pegawai untuk melakukan aktifitas clearing dan cleaning meja, perlengkapan kerja dan ruangan masing-masing. Petugas cleaning service diterjunkan untuk membersihkan area yang sering terpegang tangan seperti handle pintu, railing tangga, meja kursi diruangan dan area publik, tombol dan dinding lift dan lainnya menggunakan disinfektan setiap 1 jam.

Upaya lain dalam kegiatan pembersihan yaitu membersihkan dan menggulung karpet yang ada di masjid, tempat kegiatan belajar mengajar, laboratorium, kemudian karpet akan dibersihkan  serta lantai lingkungan sekitar dibersihkan menggunakan disinfektan.

UNISA dalam kebijakan protokol penggunaan sarana dan prasarana untuk mencegah penyebaran Covid-19, juga mengatur tentang penggunaan lift, toilet, ruang ber AC serta perilaku menjaga kebersihan diri sendiri dan publik area kampus.

 

Universitas ‘Aisiyah Yogyakarta (UNISA) memberikan suplemen bagi pegawai yang masuk kerja. Hal tersebut merupakan salah satu point dari kebijakan Rektor UNISA terkait kewaspadaan penyebaran Covid-19 bagi kelompok pegawai yang rentan, No. 288/UNISA/AU/III/2020. Selain itu bagi pegawai yang rentan sistem imunitasnya atau pegawai kelompok beresiko diberikan izin untuk tidak masuk kerja dengan tetap menjalankan tugasnya di rumah.

Kepala Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yuni Purwati, M,Kep., Sp.Mat menjelaskan bahwa pemberian suplemen dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pegawai. Selain itu pegawai yang diberikan izin tidak masuk kerja hingga 21 Maret  2020, antara lain memenuhi kriteria antara lain pegawai yang sedang sakit, ibu hamil, ibu nifas, ibu balita ( yang tidak mempunyai pengasuh di rumah), pegawai yang tinggal di luar DIY dan dalam perjalanan kerja harus menggunakan moda transportasi umum.

‘’Diharapkan, bagi pegawai yang ijin tersebut tetap mengerjakan tugas-tugas  kantor yang dilaksanakan dirumah dengan tetap berkomunikasi secara aktif dan berkoordinasi dengan tim’’, kata Yuni