Program Studi Administrasi Publik (AP) Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas `Aisyiyah Yogyakarta kembali menggelar webinar yang membahas tentang pemerintahan dalam situasi tatanan baru atau new normal, Rabu (29/07).

Webinar yang sudah mencapai seri ketiga ini mengusung tema “Arah Baru Pembangunan Daerah Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru”. Webinar yang diadakan oleh Prodi AP selalu memberikan nuansa khas, dengan menghadirkan seorang Kepala Daerah yang memiliki relevansi kuat terhadap bahasan webinarnya.

Webinar kali ini menghadirkan Bupati Kabupaten Donggala Drs. Kasman Lassa, SH., MH. Kasman bersama dengan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Donggala turut menjadi pembicara sekaligus narasumber terkait arah pembangunan bagi Donggala.

Pada kesempatan kali ini turut dihadiri pula oleh Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL Universitas Gadjah Mada, yang sekaligus menjadi Pemerhati kebijakan publik terhadap Sumber Daya Manusia di Indonesia, yakni Dr. Ratminto, M.Pol.Admin sebagai pembicara kedua. Selain itu, webinar AP seri ketiga juga menghadiri pembicara lokal yang juga pemerhati kebijakan publik sekaligus Dosen Prodi AP Unisa Yogya, yakni Erni Saharuddin, S.Sos., MPA.

Webinar ini secara resmi dibuka oleh Rektor Unisa Yogya Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Warsiti memberikan opening speech berupa pemberian apresiasi terhadap Bupati Donggala yang telah sukses mengemban kembali amanah dalam memerintah Kabupaten Donggala untuk periode kedua. Selanjutnya, Warisiti memberi gambaran saat ini situasi keberlangsungan pemerintahan di tengah pandemi Covid-19, bahwasanya Covid-19 benar-benar menyerang semua lini dalam kehidupan.

“Covid-19 nampaknya belum usai sampai Juli ini, bahkan kita pahami bahwa angkanya justru meningkat tajam. Ini adalah tantangan bagi kita semua untuk senantiasa melakukan upaya pencegahan,” ujar Warsiti.

Warsiti juga memberikan himbauan kepada para peserta webinar, senantiasa harus turut mengikuti kegiatan ini, sehingga kita semua bisa mendapatkan manfaatnya.

Pembahasan pertama kemudian disampaikan oleh Kasman Lassa selaku Bupati Kabupaten Donggala. Dalam awal pembahasannya, Kasman memberikan orientasi kepada para peserta terkait kondisi Kabupaten Donggala, baik dari sisi orientasi wilayah maupun orientasi kependudukan. Dalam pemaparannya, Kasman juga menyiratkan sejarah yang mengikat Kabupaten Donggala sehingga memiliki nilai sosial dan budaya yang kuat, terlebih kejadian di tanggal 28 September 2018 yang sangat menguji masyarakat Donggala berupa gempa dan tanah longsor.

Terkait pembangunan daerah Donggala terhadap tatanan baru, Kasman menegaskan bahwa timnya sangat komunikatif dan koordinatif, sehingga Kabupaten Donggala mendapatkan status zona hijau Covid-19. Hal ini Kasman utarakan sebagai bentuk upaya kerjasama antar lini dari setiap birokrasi yang beliau koordinir.

“Semua dinas berkoordinasi, semua dinas saya ajak memikirkan dan libatkan dalam membicarakan soal kebutuhan- kebutuhan.” Ujar Kasman.

Ekonomi, pendidikan, birokrasi, telekomunikasi bagi desa, aspek sosial-budaya turut Kasman singgung. Kasman melihat optimisme dalam masyarakat Donggala terkait pencegahan dan penanganan Covid-19, namun Kasman juga melihat bahwa Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Donggala harus terus mengawasi dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada.

Pembahasan kedua dibawakan oleh Ratminto yang membahas secara eksplisit dan spesifik terkait pembangunan daerah dengan mempertimbangkan sumber daya manusia di dalamnya. Adapun sub-topik yang Ratminto sampaikan meliputi latar belakang, isu-isu terkini, manajemen SDM stratejik, dan rekomendasi. Di dalam latar belakang, Ratminto menyampaikan bahwa terjadi masalah serius terhadap meningkatnya angka kemiskinan. Hal ini menurutnya didasari oleh banyak terjadinya PHK dan juga ketidakmampuan daya beli masyarakat, ini tentunya bisa mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi negara.

“Terkait strategi, nampaknya kita sedang berada di posisi tantangan yang besar dan kelemahan yang juga besar, sehingga kita mau tidak mau harus defensif,” ujar Ratminto.

Dalam uraian strategi, Ratminto memprioritaskan agar pemerintah, baik pusat maupun daerah, meningkatkan sumber daya manusia, sebab menurutnya sumber daya manusia diyakini sebagai sumber kekuatan yang dapat menurunkan resiko resesi.

“Kita harus berupaya kolaborasi, semua pihak dirangkul dalam menghadapi Covid-19.” Ujar Ratminto di akhir sesi.

Pembicara terakhir disampaikan oleh Erni Saharuddin yang membahas tidak jauh beda terkait pembahasan-pembahasan sebelumnya. Erni menyampaikan banyak penegasan terhadap keseriusan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Erni juga memberikan gambaran terkait selalu meningkatnya pertumbuhan kasus perharinya di Indonesia, ini harus menjadi tantangan yang serius bagi pemerintah sebab ini bisa menciptakan angka kemiskinan yang tinggi.

“Sejak 2015-2019 kemiskinan di negara kita cenderung menurun (grafiknya) namun karena Covid-19 ini hadir pada Maret 2020, ini tentunya menciptakan dampak luar biasa bagi peningkatan kemiskinan,” ujar Erni.

Erni juga memperlihatkan kondisi daya beli masyarakat yang menurun yang bisa dilihat dari menurunnya aspek pariwisata di setiap daerah. Tentunya ini menjadi tantangan yang serius bagi pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 akan tetapi sekaligus menjalankan roda ekonomi dalam satu waktu.

Salah satu upaya pencegahan Covid-19, Universitas ‘Aisiyah (UNISA) Yogyakarta bersama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta melaksanakan Rapid Test, Senin (03/08).

Rapid Test tahap ke-1 dijadwalkan untuk 40 karyawan yang menjadi garda depan UNISA Yogya, meliputi Biro Admisi, Tim Satgas Covid-19 UNISA Yogya, dan Pejabat Struktural yang berinteraksi dengan mitra UNISA Yogya. Selain itu Rapid Testjuga dilaksanakan kepada tim keamanan dan tim kebersihan yang menjaga lokasi isolasi mandiri di Asrama UNISA Yogya.

Fitria Siswi Utami,MNS., selaku Ketua Satgas Covid-19 UNISA Yogya menjelaskan bahwa Rapid Test kali ini dilatarbelakangi dengan melihat situasi di Yogyakarta dan adanya klaster perkantoran. Sejak awal Juli beberapa karyawan UNISA Yogya telah melaksanakan kegiatan administratif secara offline sehingga perlu dilaksanakan antisipasi dini.

Sebagai Kampus Berwawasan Kesehatan, UNISA Yogya sangat mematuhi Protokol Kesehatan. Biro Admisi yang melaksanakan pelayanan pendaftaran mahasiswa baru, telah memberikan pelayanan secara online sejak awal pandemi di bulan Maret, mulai dari pendaftaran, unggah data, dan registrasi dengan prinsip saling menjaga serta mengutamakan keselamatan bersama. “Untuk pencetakan kartu tanda mahasiswa (KTM) dilaksanakan setelah perkuliahan offline dan tatap muka dengan waktu yang akan ditentukan berdasarkan evaluasi pencegahan Covid-19 di DIY.” tutup Komarudin,S.Psi.,M.Psi.Psi., selaku Kepala Biro Admisi UNISA Yogya.

 

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Lembaga Pengamalan Dan Pengkajian Agama Islam (LPPI) menyerahkan hewan kurban kepada beberapa pedukuhan di sekitar kampus UNISA Yogyakarta, kamis (30/07).

Ketua LPPI Dra. Umu hani EN., M.Kes menjelaskan ada 16 ekor kambing yang diserahkan kepada warga disekitar kampus UNISA Yogyakarta dan Rumah Sakit binaan UNISA Yogyakarta. Tiga ekor diantaranya diserahkan kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Galur dan BP-RB Panjatan. Enam ekor diserahkan untuk pedukuhan di sekitar kampus terpadu yaitu pedukuhan Mlangi, Sawahan, Pundung, Nogosaren, Ponowaren dan Karang Tengah. Sedangkan 5 ekor lainnya diserahkan pada warga Serangan di sekitar kampus satu UNISA Yogyakarta.

Perwakilan dari setiap pedukuhan dapat mengambil hewan kurban tersebut dengan memberikan surat pengantar dan cap resmi dari pedukuhan masing masing lalu mereka dapat memilih sendiri kambing yang sudah disediakan oleh tim LPPI UNISA.

“ Terima kasih kami ucapkan kepada UNISA yang telah memberikan hewan kurban kepada padukuhan karang tengah, yang in sha Allah akan kita sembelih di masjid,mudah mudahan bisa bermanfaat bagi warga yang berhak menerima daging kambing ini, terus mudah mudahan UNISA tetap selalu maju dan tambah jaya” ucap Surahmin, Kepala Dukuh dari Karang Tengah, sebagai perwakilan penerima hewan kurban di padukuhan Karang Tengah.

Sedangkan pada tanggal 1 Agustus tepat pada saat hari raya Idul Adha, UNISA juga akan menyembelih satu ekor sapi dan 2 ekor kambing  untuk warga UNISA. Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom Selaku Wakil Rektor II Unisa Yogya mengatakan bahwa Unisa di tengah masa pandemi Covid-19 ini masih bisa berkurban dan berbagi kepada masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan untuk berbagi tahun ini, meskipun dengan kondisi yang seperti ini kita tetap mentaati protokol kesehatan dengan Physical Distancing. Selain itu kami tetap konsisten mendeklarasikan kampanye Go Green dengan memakai besek bambu sebagai wadah daging kurban,” tutur Yuli.

Selain itu Unisa Yogya juga membagikan 300 paket lauk qurban untuk mahasiswa Unisa yang masih berada di Jogja, mahasiswa datang dengan membawa bukti KTM yang masih aktif ke Unisa untuk proses pengambilan lauk qurban yang telah disediakan panitia.

Pada tahun ini UNISA Yogya belum bisa melaksanakan sholat ied berjama’ah di lapangan terbuka seperti pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Pandemi Covid-19.