Unisa yogyakarta gandeng fkku gelar kegiatan literasi kesehatan protokol covid 19

Menjelang puncak liburan tahun baru, kebijakan terkait pencegahan penularan Covid-19 kembali mengalami perubahan. Beberapa daerah mulai menerapkan syarat wajib bukti hasil test negative rapid antigen. Kebijakan tersebut kembali mengancam sektor pariwisata yang perlahan mulai bangkit di masa Pandemi ini.

 

Merespon adanya potensi pergerakan wisatawan yang semakin besar menjelang liburan akhir tahun. Universitas Aisyiyah Yogyakarta menggandeng Forum Komunikasi Komunitas Alun-Alun Utara (FKKAU) gelar kegiatan Literasi Kesehatan Penerapan Protokol Covid-19. Kegiatan tersebut diadakan di rooftop Parkir Bus Wisata Ngabean, Selasa (22/12).

 

“Kegiatan ini kami adakan untuk membekali para pekerja wisata yang tergabung dalam FKKAU dengan pengetahuan penerapan standar protokol kesehatan untuk pencagahan penularan Covid-19 di kalangan wisatawan” Ujar Sinta Maharani, Kepala Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta.

 

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut dr.Dina Kartika Sari Kepala Puskesmas Kecamatan Ngampilan dan Fitria Siswi Utami Ketua Satgas Covid-19 UNISA Yogyakarta. Dalam penyampaiannya, dr.Dina Kartika Sari menekankan pentingnya penerapan protocol kesehatan bagi para petugas wisata yang bertugas di lapangan. Fitria Siswi Utami menambahkan para petugas wisata harus menerapkan teknis protokol kesehatan secara baik dan benar.

 

Kegiatan Literasi kesehatan kali ini diikuti sekitar 50 perwakilan dari beberapa stakeholder pariwisata yang berada di bawah naungan FKKAU. Di akhir acara, Sinta berpesan kepada seluruh peserta bahwa pandemi belum berakhir dan agar selalu ‘’Ingat Pesan Ibu’’ (cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak).

 

Tim mahasiswa fisioterapi unisa juara ii tingkat nasional

Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta berhasil membawa pulang juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional, dalam rangkaian acara Dies natalis Universitas Esa Unggul Jakarta, Kamis (17/12).

Tim yang beranggotakan Dwi Aryani, Siti Khoirunisa Fazriah, dan Dinde Gita Daulati mengikuti LKTI yang merupakan lomba karya tulis ilmiah, dimana dalam lomba ini para peserta diminta untuk menyusun karya tulis ilmiah yang bertema peran fisioterapi olahraga terhadap performa tubuh, serta karya tulis tersebut disajikan dalam bentuk jurnal.

Ummy Aisyah Nurhayati, S.ST., FT., M.Fis selaku Sekretaris Prodi Fisioterapi menjelaskan perjalanan tim fisioterapi yang mengikuti LKTI sebelumnya melalui babak penyisihan terlebih dahulu dan masuk 5 besar, sebelum akhirnya mereka berhasil lolos ke babak semifinal yang mempertemukan tuan rumah dengan tim fisioterapi Unisa Yogya.

“Di babak semifinal ini mereka diminta untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka, dan akhirnya kita mendapatkan juara II,” ucap `Aisyah.

Aisyah menambahkan bahwa karya tulis ilmiah yang dibawakan tim fisioterapi berjudul “Pengaruh Resistance Training Terhadap Peningkatan Performa pada Atlet Muda”, tujuanya pun ada beberapa macam yaitu bagi keilmuan untuk mendapatkan Evidence Based Practice, bagi fisioterapis diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman intervensi fisioterapis, sedangkan bagi atlet yaitu untuk memberikan informasi terkait pengaruh resistance training untuk peningkatan performa atlet.

Ketua Prodi Fisioterapi Unisa Yogya Dika Rizki Imania, M.Fis atas nama prodi mengucapkan selamat kepada tim mahasiswa fisioterapi yang berhasil meraih juara II LKTI tingkat Nasional.

“Semoga bisa meraih prestasi di bidang lainnya, dan tidak merasa cukup dengan kesuksesan yang di raih saat ini, tapi menjadikan semangat dan semakin termotivasi untuk selalu berkarya serta menjadikan contoh bagi mahasiswa lainnya,” tutur Dika.

Lomba Karya Ilmiah ini diikuti oleh 21 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, juara 1 diraih oleh Universitas Esa Unggul selaku tuan rumah sedangkan peringkat ke 3 yaitu Universitas Indonesia.

(adi Humas)

Guest lecturer untuk mahasiswa magister kebidanan angkatan 8 : inovasi riset dan pendekatan penelitian di masa pandemi covid 19

Mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan salah satu mata kuliah pada program pendidikan Magister Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNISA Yogyakarta. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Magister pada semester 1, yang merupakan salah satu mata kuliah untuk membekali mahasiswa mencapai salah satu profil lulusan yaitu menjadi peneliti pemula dalam lingkup topik kebidanan.Namun demikian, pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk berpikir kembali tentang penelitian dengan subjeknya manusia. Penelitian yang biasanya dilakukan secara langsung melalui tatap muka menjadi sebuah tantangan pada masa pandemi Covid-19 ini, mengingat kemungkinan terjadinya penularan dan penyebaran covid, terutama pada kelompok rentan, sedapat mungkin menghindari kerumunan dan melakukan social distancing. Sementara itu kegiatan penelitian dosen dan tugas akhir mahasiswa harus tetap berjalan.
Prodi Magister Kebidanan Unisa Yogya berupaya untuk melakukan inovasi-inovasi untuk bisa tetap membekali mahasiswa dan memberikan pengalaman terkait dengan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Andari Wuri Astuti., S.SiT., MPH., Ph.D, Kaprodi Program Magister Kebidanan Unisa Yogya menuturkan jika sebagai salah satu upaya yang dilakukan adalah mendatangkan Guest Lecturer Dr Yu (Maggie) Fu PhD, MPH, MD, AFHEA, seorang research fellow dari Leeds Institute of Health Sciences, Faculty of Medicine, University of Leeds United Kingdom, untuk berbicara tentang Riset Metodologi secara umum dan beberapa contoh riset yang bisa dilakukan pada masa pandemi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2020 selama 90 menit paparan dan 30 menit tanya jawab. Selain untuk memberikan pengalaman penelitian juga merupakan salah satu fasilitas untuk mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman belajar dari pembicara level internasional serta melihat tren penelitian kebidanan yang dilakukan pada masa pandemi covid-19 di kancah internasional. Adapun acara ini merupakan sebuah implementasi kegiatan dari MoU Unisa Yogya dan University of Leeds, United Kingdom yang telah terjalin secara dinamis dan harmonis mulai dari tahun 2015. Acara dilakukan secara daring menggunakan online platform zoom dan diikuti oleh mahasiswa angkatan VIII serta dosen prodi Magister Kebidanan.
Dr Yu (Maggie) Fu memaparkan jika dalam masa pandemi covid-19 ini, justru peneliti harus bisa berinovasi untuk tetap meneliti untuk memberikan evidence terkini terutama pada context pandemi. Namun demikian memang ada beberapa kendala karena peneliti tidak bisa turun langsung ke lapangan karena pembatasan dan regulasi protokol pencegahan penularan Covid-19. Oleh karenanya beberapa alternatif bisa dilakukan misalnya dengan beralih menggunakan online tool untuk mendapatkan data serta menggunakan metode yang bervariasi untuk tetap bisa mendapatkan data yang valid serta meminimalkan bias.
“Seperti halnya, selain melakukan wawancara online maka peneliti bisa menambah data dengan menyebar kuesioner online, meneliti menggunakan data sekunder dengan systematic review ataupun data yang sudah tersedia,” ungkap Maggie.

Tantangan masa depan pariwisata indonesia malaysia di era pandemi covid 19

Krisis yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Berbagai daerah menerapkan kebijakan Lock Down atau pembatasan sosial berkskala besar. Hal ini ini kemudian berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia.

Pariwasata menjadi salah satu sektor yang sangat terpukul akibat krisis yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19. Dampak krisis tersebut sangat dirasakan oleh seluruh pelaku pariwisata di berbagai belahan dunia.

Pada sesi Routine Talk yang diadakan oleh Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta. Professor Dr. Ahmad Puad Mat Som, Dean of Graduate School Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia mengungkapkan bahwa dunia pariwisata telah mengalami perubahan besar akibat dampak krisis Pandemi Covid-19.

“Di masa depan pariwisata akan berjalan dengan kebiasaan baru. Akan ada penerapan berbagai macam prosedur baru seperti menjaga jarak dan higenitas. Hal ini perlu direspon dengan baik oleh para stakeholder pariwisata”. Ujar Prof Ahmad Ahmad Puad Mat Som.

Prof Ahmad Ahmad Puad Mat Som juga mengungkapkan bahwa penerapan virtual tourism belum bisa menjadi solusi penuh untuk menjawab tantangan pariwisata di masa Pandemi. Karena sifat dasar manusia tentu ingin mengunjungi langsung lokasi yang mereka tuju.

Covid-19 mengubah paradigma masyarakat dalam menjalani aktivitas pariwisata. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Nur Faidati, Dosen Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta.

“Wisatawan akan memilih berlibur di tempat yang dapat memberikan mereka pengalaman “jauh. Misalnya staycation di hotel/villa yang jauh dari keramaian” Ujar Nur Faidati pada sesi Routine Talk.

The new normal era menjadi peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam mendesain kebijakan untuk mendukung pariwisata pasca Pandemi. Untuk membantu sektor pariwisata, Pemerintah perlu membangun infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang higenis untuk mencegah penyebaran Covid-19

Prodi fisioterapi unisa mendapatkan kunjungan studi banding online

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mendapatkan kunjungan studi banding dari Prodi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) secara daring, Kamis (17/12).

Kunjungan melalui media Zoom baru pertama kali didapatkan oleh prodi Fisioterapi Unisa Yogya, kunjungan studi banding secara online  ini disambut hangat oleh Dekan FIKes Unisa Yogya M. Ali Imron, M.Fis.

Sri M Faridah Hanum, S.ST., MM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSIDA mengatakan dengan dilakukan studi banding melalui virtual ini tidak akan mengurangi jalinan tali silaturrahim antara Unisa Yogya dengan UMSIDA.

“Karena prodi Fisioterapi di Unisa Yogya kami anggap senior, maka kami perlu belajar banyak kepada senior kita ini, apalagi FIKes Unisa Yogya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi kualitasnya,” tutur Faridah.

Faridah menambahkan selain karena untuk persiapan akreditasi prodi Fisioterapi UMSIDA, sekaligus ingin melihat fasilitas dan sarana pendukung pembelajaran yang ada di Fisioterapi Unisa Yogya.

“Kami Juga mengajak para dosen dan mahasiswa untuk dapat mendengar dan melihat langsung paparan serta fasilitas yang ada di Unisa meskipun melalui zoom,” tutup Faridah.

Ali Imron dalam sambutanya menyampaikan saat ini pendidikan kesehatan untuk melahirkan tenaga kesehatan perlu strategi, karena tantangan yg sangat besar di era sekarang. Sehingga perlu strategi yang tepat dengan tetap mengutamakan kesehatan.

“Kita sebagai PT di Muhammadiyah Aisyiyah bersama- sama meningkatkan mutu (quality improvement) berkontribusi lebih besar kepada agama, bangsa dan kemanusiaan secara universal,” ucap Ali Imron.

(adi Humas)