4 Quality Education

LPPI UNISA Yogyakarta Gelar Kompetisi Religi, Cetak Generasi Unggul Akademik dan Kokoh Spiritual

, ,
Kompetisi religi

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menyalakan denyut syiar Islam melalui rangkaian kompetisi religi yang penuh semangat dan makna. Menyambut Milad Muhammadiyah ke-113, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UNISA Yogyakarta menghadirkan tiga cabang perlombaan: Adzan, Tahfidz Quran, dan Tilawah Quran. Selama dua hari, 8–9 Desember 2025, sebanyak 85 peserta berpartisipasi, menjadikan Masjid Walidah Dahlan dipenuhi lantunan ayat suci, suara merdu, dan semangat berfastabiqul khairat.

Kompetisi Religi

Lebih dari sekadar mencari juara, kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen LPPI UNISA dalam menumbuhkan generasi muda yang paripurna. UNISA meyakini bahwa mahasiswa unggul bukan hanya mereka yang berprestasi secara akademik, tetapi juga yang memiliki ketajaman rohani, kedalaman pemahaman agama, serta kecintaan mendalam terhadap Al-Qur’an. Melalui ajang ini, LPPI memberi ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk tumbuh, berkarya, dan membuktikan bahwa kecemerlangan intelektual dapat berjalan beriringan dengan kedewasaan spiritual—menjadi pilar peradaban yang religius dan berkarakter.

“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi dalam rangka menyemarakkan Milad Muhammadiyah ke-113, tetapi juga merupakan ikhtiar untuk semakin mendekatkan civitas akademika UNISA Yogyakarta dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kompas kehidupan yang menuntun manusia menuju jalan kebenaran. Melalui kegiatan ini, kita berharap Al-Qur’an tidak hanya dihafal secara lisan, tetapi juga dihayati maknanya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ketua LPPI UNISA Yogyakarta, Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I., dalam sambutan pembukaan lomba yang diselenggarakan pada Senin, 8 Desember 2025, di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta.

Rangkaian acara dibuka dengan penuh khidmat, diawali oleh sambutan inspiratif dari Ketua LPPI UNISA Yogyakarta, Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. Dalam sesi pembukaan, khususnya pada cabang lomba Tahfidz, Dr. Nurdin menyampaikan pesan yang menyentuh hati para peserta. Beliau menekankan bahwa definisi kemenangan bukan hanya terletak pada skor akhir, melainkan pada keberanian untuk memulai.

“Bagi saya, kalian semua yang hadir di sini, yang telah memberanikan diri, meluangkan waktu di tengah kesibukan kuliah, dan mendaftar lomba ini, kalian sudah disebut sebagai juara,” tegas Dr. Nurdin di hadapan para peserta.

Beliau menambahkan bahwa langkah pertama untuk tampil di depan umum adalah kemenangan terbesar melawan ego dan rasa takut dalam diri sendiri. “Para peserta ini sudah mau melawan dan menaklukkan egonya. Maka, siapapun nanti yang menang, apapun hasilnya, jangan pernah merasa minder atau pesimis. Sesungguhnya tidak ada kata gagal dalam kamus pembelajar, yang ada adalah kita sedang berproses untuk menjadi lebih baik,” tambahnya memberikan motivasi.

Nasehat dan arahan ini menjadi suntikan semangat yang luar biasa, mengubah ketegangan kompetisi menjadi atmosfer persaudaraan (ukhuwah) untuk saling menginspirasi dan meningkatkan kualitas diri. Harapannya, lomba religi seperti ini dapat terus diselenggarakan di tahun-tahun yang akan datang. Selamat Milad Muhamamdiyah yang ke-113.  Muhammadiyah terus memajukan kesejahteraan bangsa.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *