UNISA Yogyakarta Ajak 140 Tenaga Kesehatan Memiliki Semangat Pengabdian dan Peduli Sosial
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Profesi Tenaga Kesehatan bagi lulusan Ners, Fisioterapis, Penata Anestesi, Tenaga Teknologi Laboratorium Medik (TTLM), dan Radiograferbertempat di Convention Hall UNISA Yogyakarta, Kamis (18/12/2025).
Tenaga Kesehatan
Sebanyak 140 lulusan resmi dikukuhkan dan siap terjun sebagai tenaga kesehatan profesional. Mereka terdiri dari 7 lulusan Profesi Ners, 77 Fisioterapis, 4 Penata Anestesi, 29 Tenaga Teknologi Laboratorium Medik, dan 23 Radiografer.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, MPH, dalam laporan pendidikannya menyampaikan bahwa capaian kelulusan dan hasil uji kompetensi nasional (UKOMNAS) para lulusan menunjukkan kualitas pendidikan FIKES UNISA. Tingkat kelulusan UKOMNAS mencapai 100 persen untuk Profesi Ners dan D4 Anestesiologi, sementara program studi lainnya berada pada angka di atas 88 persen.
Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menegaskan bahwa sumpah profesi bukan sekadar seremoni akademik, melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai tenaga kesehatan. Menurutnya, profesi kesehatan merupakan panggilan kemanusiaan yang menuntut integritas, empati, dan kesiapsiagaan dalam berbagai situasi, termasuk kondisi darurat dan kebencanaan.
“Tantangan tenaga kesehatan ke depan semakin kompleks. Lulusan dituntut adaptif, tangguh, dan mampu bekerja secara kolaboratif lintas profesi,” ujar Warsiti.
Ketua Ikatan Fisioterapis Indonesia (IFI) DIY, AKBP Sumargiono, dalam sambutannya menyoroti tantangan serius sektor kesehatan di Indonesia, khususnya terkait keterbatasan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan. Ia menilai masih banyak tenaga kesehatan yang memilih bekerja di kota besar, sementara daerah pelosok justru sangat membutuhkan layanan kesehatan.
“Kami berharap para tenaga kesehatan baru memiliki semangat pengabdian, tidak hanya di kota besar, tetapi juga siap hadir di daerah pelosok,” katanya.
Selain itu, Sumargiono menekankan pentingnya peningkatan kompetensi secara berkelanjutan agar tenaga kesehatan tidak tertinggal oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaru. Ia mendorong lulusan untuk terus belajar melalui seminar, pelatihan, workshop, dan berbagai forum keilmuan lainnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, UNISA Yogyakarta juga mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan kepedulian kemanusiaan dengan berdoa dan berdonasi untuk sudara-saudara kita yang terdampak bencana. Hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan yang menjadi landasan pendidikan di UNISA Yogyakarta.












Leave a Reply
Want to join the discussionFeel free to contribute!