Masih dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh tiap tanggal 25 Januari, UNISA Yogya menggandeng seluruh pengelola warung disekitar kampus UNISA Yogya dalam acara Literasi Gizi, Selasa (28/1), dengan narasumber Astari Puruhita Ansokowati, S.Gz., MPH. Mengambil tema “Kesehatan dan Keamanan Pangan” bertujuan dalam pengelolaan dari penyimpanan bahan baku, proses masak, hingga penyajian dapat menjaga kebersihan bahan pangan serta kebersihan diri.

“Alhamdulillah dapat bersilaturahmi dengan Bapak-Ibu semua dalam acara literasi gizi, terima kasih Bapak-Ibu sudah mendukung kami dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, serta mendukung program kami kampus sehat,” ujar Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku Wakil Rektor II dalam pembukaan.

Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang mengganggu. Cemaran pangan juga dapat berupa benda-benda kecil yang tidak dapat dikonsumsi yang tidak disengaja masuk ke dalam pangan, seperti lidi, staples, kerikil, dan lain sebagainya. Cemaran biologis tidak terlihat kasat mata, seperti tercemar oleh mikroba atau bakteri. Dalam cemaran kimia, lebih merujuk kepada bahan-bahan kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi, berbeda dengan bahan kimia yang diperuntukan masakan seperti pewarna makanan dan penguat rasa.

Selain menjaga kebersihan bahan baku pangan, kebersihan diri menjadi hal utama dalam unsur keamanan pangan, hal termudah yaitu dengan mencuci tangan jika akan menyentuh bahan pangan atau peralatan masak lainnya dan menghindari penggunaan perhiasan seperti cincin ketika memasak. Lingkungan juga harus diperhatikan, jarak antara peralatan masak, sanitasi, dan tempat sampah sangat berpengaruh.

Antusiasme para peserta sangat terlihat ketika sesi tanya-jawab dibuka. Mulai dari cara penyimpanan yang baik, pengolahan makan, solusi menjaga kebersihan tempat, hingga jangka waktu suatu makanan baik untuk dikonsumsi, didiskusikan oleh seluruh peserta dengan Astari Puruhita. Dipenghujung acara ditutup dengan pengumuman akan diadakannya Lomba Warung Sehat pada bulan Maret dan akan diumumkan pemenangnya dalam acara UNISAFEST 2020 pada bulan April mendatang.

Mahasiswa angkatan ke-3 Profesi Fisioterapi UNISA Yogya mendapat kesempatan kredit transfer ke Mahidol University, Thailand. Senin (27/1), Mohammad Ali Imron, M.Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogya, resmi melepas 4 mahasiswa, yaitu Muhammad Fitriansyah, I Wayan Eka Wirahadi Dharma, Iffa Maulida, dan Niken Nugroini Hidayati. Program ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 – 22 Februari 2020.

Ali Imron dalam pembekalannya, sangat mendukung kegiatan pembelajaran di kancah internasional, terlebih saat ini banyak universitas di luar negeri yang mewajibkan mahasiswanya untuk studi banding ke negara lain. Keuntungan dalam studi banding ke luar negeri seperti, belajar budaya,  menilik sistem kesehatan, dan sistem pembelajaran di negara tujuan.

Saat ini Mahidol University masih menjadi acuan di program studi Fisioterapi, sehingga dapat menjadi kesempatan yang baik, terlebih dalam transfer kredit para mahasiswa nantinya akan mendapat nilai resmi dari Mahidol University. Ali Imron juga menghimbau para mahasiswa dapat aktif untuk bertanya dan belajar, mendokumentasikan sebanyak-banyaknya dan dapat diinformasikan untuk memberi masukan bagi kawan-kawan di Indonesia.

“Selamat, nanti sepulangnya ke Indonesia kita belajar bersama,” ujar Ali Imron.

Biro Kerjasama Urusan Internasional (BKUI) UNISA Yogya, sebagai pemrakarsa kegiatan dan kerjasama internasional juga telah menjadwalkan seusai program kredit transfer, para mahasiswa diwajibkan mempresentasikan laporan kegiatan pembelajaran di Mahidol University. Laporan akan dipaparkan dihadapan calon mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut di tahun selanjutnya.

Menilik isu internasional saat ini tentang Virus Corona yang kabarnya juga merebak di Thailand, UNISA Yogya telah mengantisipasi hal tersebut. Para mahasiswa yang akan berangkat telah dibekali masker N95, handscoon, dan hand sanitizer. Ditengah-tengah acara pelepasan, dosen UNISA Yogya, Hilmi Zadah Faidullah, S.St.Ft.,M.Sc., yang sedang melanjutkan studi di Mahidol University mengabarkan bahwa InsyaAllah di Thailand aman.

 

Atase Pendidikan KBRI Manila, Dr. Lili Nurlaili, M.Ed., kembali berkunjung ke Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (23/1). Lawatan kali ini adalah yang kedua kalinya setelah bertamu pada bulan Maret tahun 2019 lalu dengan agenda English Camp.   Pada kesempatan ini menggandeng Mr. Antonio Agustin, DPA., dari Direktur Kerjasama Internasional University of Northern Philippines.

Kunjungan kali ini, Dr. Lili dan Mr. Antonio membahas inisiasi kerjasama antara UNISA Yogya dengan University of Northern Philippines. Dalam diskusi yang dipimpin oleh Taufiqur Rahman, Ph.D., selaku Wakil Rektor I UNISA Yogya, membahas pengembangan poin-poin kerjasama dalam bidang pendidikan.

Tindak lanjut rencana kegiatan tiga tahun kedepan akan difokuskan pada bidang akademik, yaitu kredit transfer untuk program studi keperawatan. Selain itu dalam waktu dekat UNISA Yogya mendapat tawaran untuk mengirimkan delegasi dalam acara Simposium Keperawatan yang akan dilaksanakan di University of Northern Philipines pada April 2020.

Nantinya para delegasi akan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dalam acara simposium tersebut. Selain itu akan diagendakan pula studi banding dan penandatangan piagam kerjasama. Usai diskusi, Biro Kerjasama Urusan Internasional (BKUI) UNISA Yogya, yang menjadi penghubung kemitraan internasional, langsung menindaklanjuti dan mempersiapkan keperluan administratif yang ada.

Sebagai salah satu Universitas yang mendukung gerakan bebas sampah plastik dan diet sampah, Prodi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), menggelar talkshow bertajuk “Trash No Jalaran Saka Kulina”, Sabtu (18/1).

Acara yang dikemas oleh teman-teman ANTARIKSA (Ajang Kreatvitas Komunikasi UNISA) ini tidak tanggung-tanggung dalam menghadirkan pembicara, yaitu Rama Zakaria dari Sustainable Development MGR Aqua, Francisca Puspitasari dari Kaloka Pottery serta sebagai aktivis lingkungan peduli hutan, dan Wuri Rahmawati, M.Sc. dari Ketua Prodi Komunikasi UNISA.

Tema Trash No Jalaran Saka Kulina sendiri ‘plesetan’ dari Say No to Trash, yang juga menjadi pengingat buang sampah atau peduli dengan lingungan diawali dari diri sendiri dan menjadi kebiasaan. Talkshow tentang sampah ini mengambil dari perspektif akademik. Mega Ardina, S.P., M.Sc., selaku Dekan FEISHum UNISA juga mengajak bagi seluruh civitas untuk bahu-membahu menjaga lingkungan.

Rama Zakaria dari pihak Danone Aqua menjelaskan, sebagai salah satu perusahaan air minum yang menggunakan plastik telah meneguhkan komitmen bahwa limbah tidak dibuang namun dimanfaatkan. Saat ini perusahaan tersebut sudah menjalankan kampanye #BijakBerplastik, dimana Danone Aqua telah bergerak mengumpulkan kembali botol-botol mereka dan memiliki target pada sekitar tahun 2030 botol yang terkumpul beratnya melebihi yang telah diproduksi. Tentunya botol yang telah kembali akan didaur ulang salah satunya menjadi pakaian yang pendaurulangannya menggandeng perusahaan ternama.

Kaloka Pottery yang dipimpin oleh Francisca Puspitasari merupakan produsen keramik asal Yogyakarta juga meneguhkan, bahwa berkarya menciptakan bisnis yang sustainable, memiliki profit, peduli lingkungan dan sesama. Francisca juga menjelaskan, peduli tidak hanya teori, hidup saat ini hanya pinjaman, alam akan digunakan untuk generasi selanjutnya.

UNISA Yogya yang diwakili oleh Prodi Komunikasinya juga telah melakukan gerakan peduli lingkungan dengan menjalankan pendampingan pemilahan sampah berbasis rumah tangga, pelatihan kesiapsiagaan bencana gunung sampah, pemberdayaan literasi kesehatan, dan berbagai kegiatan lainnya. Seluruh kegiatan tersebut dimulai di lokasi TPST Piyungan Yogyakarta.

Dalam rangka mempersiapkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi 2021, Biro Kerjasama Urusan Internasional (BKUI) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar Workshop Internasionalisasi Institusi, Senin (20/1).

Workshop bertemakan Optimizing International Programs Towards The Excellent National Acreditatio, mengundang Eko Priyo Purnomo, PhD (KUI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) dan Ida Puspita, M.Res (KUI Universitas Ahmad Dahlan) sebagai narasumber.

Adanya rencana re-Akreditasi Unisa Yogya pada tahun 2021, menyebabkan keluaran yang terkait dengan Internasionalisasi institusi harus dimaksimalkan. Beberapa keluaran itu di antaranya adalah kerjasama penelitian, pendidikan, meningkatnya pengabdian kepada masyarakat yang bersifat internasional, serta internasional student dan staff mobility yang salah satu pendanaannya bersumber dari pembiayaan eksternal.

Cesa Septiana Pratiwi, PhD selaku kepala BKUI mengatakan BKUI selaku unit yang diamanahi tugas untuk meningkatkan dan menjaga sistem kerjasama, komunikasi dan informasi antara instansi pendidikan, pemerintah, sektor swasta, dunia industri di luar negeri akan menjawab tuntutan dan peluang untuk memaksimalkan internasionalisasi institusi.

Eko Priyo Purnomo dalam paparanya menyampaikan kerjasama Internasional agar lebih di fokuskan ke bidang bisnis dan goverment. Keuntungan yang didapatkan oleh institusi yaitu banyak dikenal oleh orang dengan kerjasama tersebut.

“Kerjasama jangan terlalu dibanyak banyakin MOU, tapi perbanyak MOA nya,” ucap Eko.

Penguatan komitmen kerjasama internasional juga disampaikan oleh Ida Puspita, Ida mengatakan bahwa keberhasilan menjadi Universitas yang memiliki reputasi internasional yaitu penguatan komitmen bersama, dengan mengedepankan kinerja bersifat internasional.

“Unisa tumbuh, berkembang dan unggul demi mewujudkan internasionalisasi, harus didukung dengan dukungan yang jelas,” tutur Ida.

Kegiatan workshop ini dihadiri para pimpinan Unisa Yogya beserta jajaranya, dekan serta ketua program studi yang ada di lingkungan Unisa Yogya.