Pelayanan prima

The Bureau of Human Resources Development (BPSDM), Bureau of Assets and General Affairs (BAU), and Bureau of Public Relations and Protocol (BHP) of Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta held a Refreshing Service Excellence event on Sunday (25/02). The event, which was held on the 4th floor of the Siti Moendjijah building, aimed to improve the understanding of UNISA Yogyakarta employees, including security guards, drivers, and cleaning service (CS), about the concept of excellent service based on Islamic values, as well as professional attitudes and behaviors in providing services to all UNISA Yogyakarta stakeholders.

In the event attended by 98 participants, there were 3 speakers who provided valuable material. Salisul Hakim, head of BPSDM explained the profile of UNISA Yogyakarta in detail. Meanwhile, Suprihatin Wijayanti, head of BAU, explained the responsibilities of each job on campus. Sinta Maharani, head of BHP, gave concrete examples of service excellence, both in dealing with stakeholders directly and through telephone lines.

Sinta expressed her hope for the participants of this activity, “This activity can improve their verbal and non-verbal communication skills, so that they can interact with all university stakeholders effectively and friendly.”

It is hoped that after this activity, participants will have a better understanding of the importance of excellent service in the context of higher education and its impact on the image and reputation of the university.

The Excellent Service Refreshing event is UNISA Yogyakarta’s real step in improving the quality of service to all parties involved in the campus environment.

Program intan marsekal

Tim Pengabdian Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat di kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) Mina Sida Karya Desa Sida Mulih Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.  Rangkaian kegiatan ini dilangsungkan di wilayah POKDAKAN Mina Sida Karya satu pengurus desa wisata dari Juli hingga Oktober 2023.

Kegiatan tersebut melibatkan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Mina Sida Karya yang beranggotakan 8 orang. Tim Intan Marsekal yang terdiri dari Arif Bimantara (Prodi Bioteknologi), M. Nurdin Zuhdi (Prodi Fisioterapi), Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali (Prodi Ilmu Komunikasi), Rinta Arina Manasikana, Dyas Ilham, Raka Al Marij, Nizar Abdurrafi, Najjiya Tsalitsa Maqdisa Mahmuds, dan Erpika Ambar Wahyuningsih memberikan materi dan pelatihan kepada anggota POKDAKAN Mina Sida Karya.

            “Mitra sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang dengan baik sehingga produktivitas budidayanya dapat meningkat. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola budidaya gurame, maka usaha yang dilaksanakan selalu kurang optimal,” jelas Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech. selaku ketua tim pengabdia, mengenai permasalahan yang coba diselesaikan melalui program pengabdian. Arif menambahkan bahwa program intensifikasi budidaya perikanan mandiri berbasis sumberdaya local (INTAN MARSEKAL) bertujuan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki mitra sehingga produktivitasnya meningkat. Program pengabdian yang dilaksanakan meliputi workshop intensifikasi budidaya perikanan, pembuatan sumur bor, workshop produksi pakan mandiri berkelanjutan dan workshop digital branding.            

“Program Intan Marsekal sangat membantu kami dalam mengelola budidaya ikan gurame. Selama ini kami masih menggunakan cara tradisional dalam menjadalankan budidaya, setelah mengikuti kegiatan pengabdian terdapat banyak hal yang perlu kami benahi”, tegas Ruswanto selaku Kepala POKDAKAN Mina Sida Karya. Ruswanto juga menyatakan sangat gembira mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi, dalam hal ini UNISA Yogyakarta, dalam meningkatkan produktivitas usaha dari kelompok yang ia pimpin. UNISA Yogyakarta menjadikan program pengabdian menjadi kewajiban bagi seluruh dosen agar ilmu yang dimiliki dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Workshop Personal Branding dan Excellent Service Bagi Seluruh Pegawai Unisa Yogyakarta

Biro Humas dan Protokol Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan workshop dengan tema Personal Branding and Excellent Service In The New Era, dengan mengajak seluruh pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan di lingkungan kampus Unisa Yogyakarta melalui platform Zoom, Senin (26/07).

Yuli Isnaeni, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku Wakil Rektor II mengatakan kegiatan workshop mengambil topik yang sangat penting bagi seluruh civitas akademika Unisa Yogyakarta di masa pandemi sekarang, karena disaat seperti ini semuanya menjadi sulit.

“Dimana mana banyak hambatan karena situasi ini, akan tetapi kita semuanya tidak mudah menyerah dan terus berusaha untuk mengembangkan diri dengan diadakanya kegiatan oleh Biro Humas dan Protokol,” tutur Yuli.

Kegiatan workshop kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Devie Rahmawati (Tenaga Ahli Menteri KOMINFO) dan Ir. Herawati Widodo, MM (Citra Emas Public Relation), dimana mereka berdua ahli dalam bidang Personal Brandingserta Excellent Service.

Seperti apa yang disampaikan oleh Herawati mengenai Excellent Service, setiap customer akan melalui beberapa titik didalam rangkaian pekerjaan atau pelayanan, dan mereka akan bertemu dengan security, bagian keuangan, bagian pendaftaran dan juga kehumasan.

“Salah satu titik tersebut ada yang kurang ramah dalam pelayananya akan selalu diingat oleh customer, karena customer hanya mengingat hal yang negatifnya saja, tetapi apabila mereka mendapatkan kesan yang baik dalam pelayanan diseluruh titik, maka akan timbul kepuasan kepada Unisa Yogyakarta,” tutur Herawati.

Hal yang sama dikatakan oleh Devie dalam sesi kedua, bahwa semua orang dapat menjadi CCTV, karena segala perkataan, perbuatan bahkan pikiran bisa direkam dengan baik apapun yang dilakukan.

“Saya ambil contoh grup boy band asal Korea Selatan yaitu BTS, yang bisa membangun citra diri yang sehat dan mempunyai banyak fans diseluruh dunia. BTS ini tidak hanya bisa dikatakan sebagai kelompok musik yang hanya bernyanyi dan menari, tapi mereka mewakili nilai-nilai Korea Selatan,” ucap Devie.

Workshop ini sendiri dihadiri 119 peserta yang terdiri dari para dosen dan tenaga kependidikan Unisa Yogyakarta.

 

Muhammadiyah Gerakan Wasathiyah Islam Berkemajuan

Wasathiyah Islam Muhammadiyah adalah Gerakan wasathiyah Islam yang berdasarkan kepada ajaran dan nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Unsur-unsur peradaban seperti keindahan, kebersihan, ketinggian ilmu terkandung dalam ajaran Islam di dalam Alquran maupun di dalam hadis Nabi Muhammad. Hal tersebut di sampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, dalam kegiatan Pengajian Ramadhan 1442 H di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA),  Selasa (27/4).

Mu’ti mengatakan, tujuh nilai Islam Wasatiyah yang tertuang dalam ‘Bogor Message on Wasatiyah Islam’ dapat menjadi prioritas. Bogor Message atau deklarasi Pesan Bogor merupakan hasil kesepakatan para ulama, yang merumuskan tujuh nilai universal yang diterima di seluruh dunia Islam.

Dalam Pesan Bogor tersebut ditekankan tujuh nilai utama dalam Islam Wasatiyah, di antaranya Tawazun  (seimbang dalam meraih hal yang material dan spiritual), I’tidal (berperilaku proporsional dan adil dengan penuh tanggung jawab), Tasamuh(memahami dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan), Shura (bermusyawarah dan berusaha menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan Bersama-sama ), Islah (senantiasa meningkatkan  dan memperbaharui perilaku untuk kebaikan bersama ), Qudwah (menjadi teladan, pelopor dan senantiasa mengambil prakarsa untuk menciptakan kesejahteraan Bersama ), dan Muwathanah  (mengakui eksistensi negara dan menjadi warga negara yang patuh terhadap hukum dan peraturan).

Mu’ti menambahkan, seyogyanya umat muslim memahami posisi mereka sebagai khairu ummah (umat terbaik) dan umat tengahan (wasathiyah) dengan menghadirkan apa yang dirasakan oleh orang lain sebagai bagian dari ciri peradaban. Cirinya antara lain umat terbaik yang keindahan dan kebaikannya teramati secara fisik; berilmu dan bertindak bijaksana dengan ilmunya; mengamalkan ajaran agama secara wajar, sesuai yang diajarkan, tidak berlebih-lebihan; melaksanakan dan menegakkan hukum secara adil; mengambil jalan tengah dalam menyelesaikan masalah; moderat dalam menyikapi perbedaan.

“Maka dengan pengertian ini, Islam yang sempurna itu yang tampilan lahiriahnya indah, menyenangkan, dan mempunyai daya tariknya sendiri karena keindahan itu. Karena Islam wasathiyah harus menampilkan Islam yang membuat orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum muslimin itu apakah dari perilakunya, atau secara fisik bisa diamati,” jelasnya.

Marhaban Ya Ramadhan 1442H